Published on Thursday, 26 January 2012 11:26
Gizi Buruk Hantaui Masyarakat Kotim
ilustrasi : bonx.wordpress.com
SAMPIT - Gizi buruk yang sering terjadi pada anak usia balita bakal mengahantaui masyarakat Kotim, khususnya pada masyarakat yang memilikmi ekonomi lemah. Di tahun 2011 lalu penderita gizi buruk yang terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 10 penderita dan di tahun ini bertambah lagi satu orang sehingga menjadi 11 orang .
Kepala Dinas Keseahatan Kabupaten Kotawaringin Timur Dr Yuendri Irawanto, Kamis (26/1) mengatakan “pasien sudah kami tangani semua ‘’memang gizi buruk ini agak susah kami mendeteksinya ‘’tidak semudah dulu pada saat posyandu aktif.
Deteksi ini bisa di lakukan sedini mungkin melalui pertimbangan –pertimbangan yang ada di posyandu’’namun respon masyarakat terhadap posyandu ini kurang ‘’.
“sehingga kami menjumpai pasien gizi buruk itu dalam kondisi sakit ‘’bahkan parah “ sudah sakit baru kita deteksi gizi buruk ujar Yuendri
Oleh sebab itu, diharapkannya antisipasi masyarakat sedini mungkin untuk memberantas gizi buruk ini, selain itu masyarakat juga harus merespon keberadaan posyandu ini dengan baik sehinggga memudahkan Dinas Kesehatan Kotim mendeteksi keberadaan gizi buruk ini .
Seperti yang di ketahui gizi buruk ini ada dua jenis ‘’hiydrosifalus dan mosit penyakit ini memang cukup mengkhawatir kan juga .dari data yang ada penderita ini tampak nya menyebar di beberapa kecamatan bukan hanya pada satu wilayah kecamatan saja melain kan di beberapa kecamatan di kotim adapun paktor penyeb utama ialah kekuranagan gizi pada saat ibu mengadung dan setelah melahirkan anak tersebut tidak di beri makanan yang mengadung vitamin dan makanan yang bergizi itu lah salah satu penyebab nya.
‘’sSbenar ini pun tidak mutlat terjadi pada orang miskin saja memang kebanyakan orang iskin namun tidak menutup kemungkinan pada orang yang di anggap mampu pun bisa terjadi misalnya “ada juga orang yang di bilang mampu namun karena kesibukan orang tersebut tidak memperhatikan anak nya baik itu makanaan dan lain nya sehingga tidak menutup kemungkinan ini bisa terjadi juga tutur Yuendri .
Saat ini penangan yang kami lakukan ialah penggratisan biaya rawat di rumah sakit Murjani Sampit untuk penderita gizi buruk, ucap nya. Selain itu pihaknya juga memberi perawatan pendampingan dan kepada keluraga yang menunggupun diberikan uang makan sebesar Rp 50.000perhari “dan setelah dikeluarkan dari rumah sakit kami akan terus lakukan pemantauan kepada pasien “apalagi anak yang gizi buruk ini juga mengalami penyakit TBC, tandas Yuendri (my/ sampitonline.com)
0 komentar:
Posting Komentar